Melihat Yosafat dan Angel dikelas bermesraan sudah menjadi rutinitas 6 kovalen polar, alias saya, Shintya, Sarah, Astrid, Bunga, dan Made. Dan seringkali kami melirik mereka dengan tatapan 'kalo-kalian-masih-pacaran-disini-akan-gue-bunuh-shintya', dan tentunya, khusus Shintya, dia memberi tatapan 'kalo-kalian-masih-pacaran-disini-gue-akan-kentut-disini.' dan ternyata yang manjur itu tatapannya Shintya. Ada dua kemungkinan alasan :
1. Mereka gapeduli Shintya dibunuh
2. Kentut Shintya bisa menimbulkan kobaran api yang dapat membunuh ratusan jiwa dalam 0,5 detik.
Adegan tidak direkayasa. |
Ya, 'kovalen polar' bukanlah sebuah geng-geng apalah itu. Namun sebuah julukan. Ya karena kami jomblo. Karena kovalen polar itu adalah ..... ya pokoknya yang unsurnya gaada pasangannya deh! *lupa rumus kimia*. Dan karena kami jomblo, kami itu sangat sensitif dengan kata-kata 'single' atau 'jomblo'.
Tapi yang paling sensitif itu Shintya dan Bunga.
Kalo Bunga, sensitifnya itu, pasti dia selalu menyangkut pautkan suatu masalah atau materi dari guru dengan kejombloannya. Misal, tadi Pak Iqbal bilang "Terus dilatih aja ya single-nya." maksudnya single skipping, dan Bunga tau itu. Tapi, sambil minum susu dengan sedotan yang digigit sampe gepeng itu, Bunga dengan polosnya jawab,
"Saya udah terlatih Single-nya darikapan tau pak."
"Skipping bung!" sahut saya.
"Oh skipping ya Mira?"
Yakali tolak peluru pake kepala Faisal.
Terus pelajaran BK yang sedang membahas 'Bobot-Bibit-Bebet'. Bunga dengan polosnya ngasih tipe cowok yang baik dan benar (yang menurut dia bener, sebenernya) ke Bu Ros. Semuanya pada cengok ngeliatinnya. Dan sampe akhirnya Bunga bilang "Saya jomblo bu. Tapi saya menunggu 'Single' terbaik buat saya kok bu. Cieee."
Shintya saat itu mau ngelempar kursi guru ke muka Made.
Oh, kalo Shintya, kadang-kadang suka gajelas sendiri. Kalo denger kata-kata 'Jomblo', Dia kadang-kadang nunjuk nunjuk kami berlima sambil ketawa ngakak
"HAHAHAHAHAHAHAHA JOMBLO YAAA! HAHAHAHAHAHAHAHAHAHA!"
"Emang punya pacar?" tanya Sarah.
"Kagak."
Terakhir Shintya gitu, dia hampir dikunciin di peti mati Fir'aun. Karena Sarah gapunya duit, jadi Shintya cuma dikunciin di lemari bareng Vito.
Shintya juga sensitif dengan angka '2'. Kadang-kadang, saya gasengaja bilang 'dua hari doang Shin'. Tiba-tiba Shintya marah, ngambek, gamau makan, gamau minum, gamau pake baju.
"Dua hari lagi."
"Hah?"
"GAAAK."
"OOOOH MAAP SHIN!!!!!!!!!!!!"
Yak. Dia emang ada kenangan buruk dengan 2 hari . Shintya emang selalu disakiti. If you know what I mean................
Terakhir kali saya ngeliat Angel sama Yosafat berduaan, dan saya lagi jalan sama Shintya, Shintya ngangkangin kakinya, pake kuda-kuda koboi kalo mau ngelempar tali, terus muka monyet.
Yosafat sama Angel cuma menatap dia datar.
"Kenapa lu?" tanya bang Yos.
"PERGI LU! DIMANA MANA ADA LU BERDUA! DISANA, DISINI, DISANA SINI! LU BERDUA DIMANA MANA!"
"Lah emang kenapa terus?" Bang Yos malah tambah ngocol.
"GUE. JOMBLO. JING."
"Terussss?"
"Gapapa."
Shintya muntah.
Kalo kejombloan Made, malah aneh.
Kadang-kadang Made suka bbm-an sampe dia dipanggilin gadenger, senyum-senyum sendiri, kadang ketawa sendiri, kadang nangis sendiri, kadang-kadang dia suka ngeleseh di lantai sambil ketawa terus tiba-tiba nangis.
Saya suka nanya, "Made bbman sama siapa deh ya?"
"Sama pacarrrrr"
"Lah emang punya?"
"Punya lah. Emang elu. Jomblo."
"Emang lu gak jomblo Made?"
"Jomblo."
Capek ngomong sama Made.
Pas saya cek Made ngeliatin apa di bb-nya, dia ngeliatin fotonya.
Dan history chat-nya sama mantannya.
Ngenes kubik.
Mending nyuruh-nyuruh dia kayak Bunga.
"Madeee tulis! Madeee itung! Madeee ambil! Madeee pukul! Madeee minta! Madeee bikin!"
Lama-lama Made jadi emaknya Bunga.
Bunga pernah mengakui bahwa dia nyuruh-nyuruh Made itu diluar kesadarannya. Tampaknya alam bawah sadar Bunga sudah memperbudak Made sampe Made busung lapar.
Bagaimana dengan Sarah?
Kalo Sarah mendengar kata-kata 'jomblo', biasanya hidung 'mancung'-nya akan berjoget dulu baru manteng ditengah. Terus tangannya naik keatas dua-duanya. Tiba-tiba dia nari bikin ritual sendiri biar dapet pacar. Cuma Azis yang mendekat. Sarah mati ditempat tidak sempat menyelamatkan diri.
Atau terkadang, dia akan terpuruk sendiri kalo denger kata-kata jomblo.
" Jangan gitu dong, gue jomblo nih."
Kemudian dia pergi menjauh. Ya. Bukan karena dia jomblo. Emang karena dia mau kentut atau emang udah nongol sedikit.
Kalo Astrid, palingan dia bakalan ngalihin pembicaraan ke pemain bola. Ngeliatin pantat pemain bola. Ngeliatin bolanya, dan bedain sama kepalanya Faisal, atau dia nyariin jodoh pemain bola buat Shintya yang berakhir pada pemain berkulit hitam yang giginya cling-cling.
Bahkan Shintya dan Welbeck sudah putus sekarang, Shintya bilang, dia gasuka sama Welbeck yang terlalu kasar. Iya, Welbeck dijadiin keset WC sama Shintya, katanya. Dan kini Shintya memilih menikahi Okto Maniani. Semua ini berkat Astrid.
Lagian, Astrid juga tipe cowoknya perfeksionis.....kayak Vito.
"Gue tuh sukanya cowok berewokan. Ya jenis Pique lah yaaaaa dia emang pacar gue."
"Lah Pique kan suka sama gue strid." ujar Shintya sambil ngelus-ngelus perutnya yang kini mengandung anak dari Andika Kangen Band.
"Pokoknya dari sekarang gue kalo nyapu sama ngapus papan tulis gamau bersih biar dapet cowok brewok!!!"
Yah, berdoa aja dia gak dapet Gandalf atau Dumbledore.
Kalo saya, denger kata jomblo sih, reaksi biasa aja ya.
Waktu itu, saya lagi nyanyi Balonku versi Gilang Dirgahari sama lagu Famili yang sepeda itu pake suara Chipmunks, sama lagu Gangnam Style pake suara Chipmunk. Tiba-tiba Sarah nge greet dari belakang.
"Lu cakep cakep kayak gini mir. Pantes jomblo."
Biasa banget kan yeaaah saya tetep idup kok besoknya.
Besoknya lagi saya nyanyi Payphone pake nada Chipmunks. Dhea Amira sama Namira Suri langsung pake muka stunned by an action. Dan dengan datarnya ngomong, "Sumpah. Pantes jomblo."
Dan ketika saya nyanyi Famili pake suara Chipmunks depan kelas yang lagi remed Matematika, Astrid keluar-keluar marah-marah ke saya.
"KATANYA GAMAU NYANYI MALU-MALUIN DEPAN PAK SITINJAK! TADI APAAN?!"
"Lah emang kedengeran strid?"
"Kedengeran banget ege!"
Dan ketika Pak Sitinjak keluar, saya buruburu mengalihkan perhatiannya biar gananya 'Siapa yang nyanyi Famili tadi?' dilanjutkan dengan, 'MTK-NYA BAPAK GATUNTASKAN INI!'
"Eeeh Pak Sitinjak. Apa kabar pak?"
"Baik. Capek, sedikit. Nungguin ini pada remedial. Kok kau tak masuk kedalam?"
"Saya gak remed paaak."
"Pantas bapak lihat tak ada."
"Heee. Tambah ganteng aja paaak."
Pak Tinjak ketawa.
"Dp bapak ganteng banget deh pak!" puji saya sambil ngeluarin hp dan buka kontak bbm-nya Pak Sitinjak.
Pak Sitinjak mukanya langsung seneng dan langsung menurunkan kacamatanya yang tergantung indah pada rambut Kakashi-nya.
Mukanya langsung bete, tapi senyum.
"Ah kamu. Itukan pohon natal."
Astrid sama Mahali ketawa ngakak ketika Pak Tinjak langsung masuk kedalem lagi.
"Pantes jomblo njir."
"NGAPA GITU MULU DAH BUSET!!"
Keep calm...keep calm.......
*ingus meler*
Walaupun jomblo, kami tetep happy. Karena kami selalu berenam. Sehingga kami tidak single. Tapi kami sektet!!!! Dan kami adalah Frasa Ambigu yang selalu memliki makna lebih dari satu. Seperti wajah Shintya. Kadang kayak monkey, kadang kayak manusia.
Kami pernah bertanya satu sama lain, cita-cita kami menjadi apa selain 'Lepas Dari Masa Jomblo'. Dan kami bingung. Saya jawab 'Tambah Tinggi', malah dikasih upil sama Sarah.
Dan akhirnya, kami bertanya pada situs web , ramalannama.com . Dan ini hasilnya.. tadaaa...
Emang yang paling enak itu Made. Tapi karena Made cita-citanya kalo gak jadi Tukang Kepang Bali, ya jadi Janda Kembang, ya jadi kita impas.
Shintya sempet kejang kejang pas ngeliat masa depannya pada ramalan yang misterius itu. Akhirnya kami memutuskan untuk memasukkan nama beberapa guru. Jika cocok, maka Shintya akan menjadi seperti itu untuk beberapa tahun kedepan.
Pertama,
Kopernikus Sitinjak : Wirausaha.
Yak. Sepertinya ini cocok. Karena kalo dilihat-lihat, Pak Sitinjak itu selain menjadi guru, juga menjadi Wirausaha.
Kedua,
Tethy Kardidjah : Ahli Keuangan.
Nah ini sangatlah akurat. Karena Bu Tety adalah guru Ekonomi yang sangat ahli dalam masalah uang bung.
Ketiga,
Nusa Seldi Wibisono : Peternak Belut.
Sebenernya ini temennya Reyhan.. Tapi karena Reyhan bilang dia suka mengembala belut listrik, jadi ini kenyataan.
Lalu, saya bilang sama Shintya,
"Shin, kalo gue ngeramal Pak Fahmi terus ramalannya bener, lo bakalan jadi itu ya udah gede." ujar saya, muka serius. Shintya memegang pundak saya, dan memberi tepukan pelan.
"Saya siap."
Akhirnya,.....
Fahmi Santoso : Model.
Shintya fix jadi Pakar Sex.
Karena saya bosen jadi jomblo, dan berhubung setiap pagi, pasti saya diceramahin depan gerbang "KAMU GABOLEH PACARAN!" (if you know who says it....)
JADI! Saya akan membuat cerpen yang mengharu biru. Dijamin, Faisal dan Edo akan menangis terharu membaca cerita ini.
6
Scapolo
Pada suatu hari, hidup seorang putri cantik jelita tapi boong bernama Astrid Pique Bernabeu. Ia hidup di istana besar bersama kedua ayah dan ibunya. Astrid dikenal sebagai putri yang jago kentut dan ngupil. Astrid memiliki segalanya. Uang, gaun, baju bagus, baju jelek, baju tidur, baju peliharaan, jersey, semua punya. Kecuali satu.
Pacar.
Akhirnya Astrid mengumpulkan beberapa orang yang menjadi temannya di istana itu.
Tentu saja, Bunga Deustchland, sepupu dari Astrid datang menjawab panggilan dari elang milik Astrid yang baru diberi bensin. Plus, Bunga datang menaikki elang tersebut. Maklum, selain peternak belut listrik, Bunga juga penunggang elang professional.
Juga Sinta Chongeben yang memang tinggal di istana itu...sebagai Maid pribadi Astrid. Kesehariannya adalah memenuhi panggilan Astrid kalo lagi gatel-gatel, atau mau pipis. Sinta atau Made, akan selalu memenuhi panggilan Astrid jika Astrid berteriak "MADE, MAU PIPIS!" "MADE, GARUK!" "MADE, TULIS!" "MADE, BIKININ MINUM!" "MADE, MATI!"
Kemudian ada Sarah Pepi Ujungkulonexploritano. Karena saat melamar pekerjaan pada Astrid ia mengaku menyukai petualangan dan alam hijau, jadi kini ia berprofesi sebagai tukang kebun Astrid. Yang kerjaannya menangkap kupu-kupu dan belalang sembah lagi kawin.
Dan Naomira Hawkeye, cewek ganteng, keren, pinter, lucu, rajin menabung, sodaqoh, sholat lima waktu, dan buka puasa saat magrib. Dia adalah butler pribadi Astrid yang direkrut untuk bukain botol minum yang keras karena diduga tenaganya kuli.
Dan yang paling Astrid favoritkan........................Shintya AL (Angkatan Laut).
Ia adalah anjing cihuahua peliharaan Astrid berkelamin jantan yang sangat Astrid sayangi.
Ia dilatih keras oleh Naomira agar ia bisa berbicara. Sekarang, anjing cihuahua berwajah bulldog itu dapat berbicara 5 bahasa. Bahasa Indonesia, Jawa, Sunda, Batak, dan Padang. Tapi dia paling fasih bahasa Papua.
Ia dilatih keras oleh Naomira agar ia bisa berbicara. Sekarang, anjing cihuahua berwajah bulldog itu dapat berbicara 5 bahasa. Bahasa Indonesia, Jawa, Sunda, Batak, dan Padang. Tapi dia paling fasih bahasa Papua.
Saat mereka berkumpul, Astrid bolak-balik didepan kursi istananya dengan wajah cemas. Semua tamu pusing ngeliat Astrid bolak-balik. Masalahnya, gapapa kalo bolak-balik jalan kaki, Astrid pake sepatu roket.
"Hai, sepupu, mengapa engkau terlihat begitu gelisah?" tanya Bunga memecah keheningan. Yang lainnya mengangguk.
"Oh, sepupuku, sesungguhnya aku ini sangat gelisah." ujarnya sambil ngacak-ngacak rambutnya.
"Mengapa, nona?" tanya Sinta.
"Aku memiliki segalanya. Kemewahan, dan sebagainya. Tapi...aku merasa kesepian.....aku butuh pendamping hidup!" seru Astrid.
"Jadi, nona ingin kami mencarikan pria yang tepat?" tanya Sarah Pepi. Astrid mengangguk.
"YA! Sekarang, kalian harus mencarikanku seorang pria beruntung untuk kupacari! Semuanya, sekarang berpencar! Termasuk kau, Shintya! Walaupun kau seorang cihuahua, kau harus kerja!"
"GUK!" gonggong Shintya, yang kalau diterjemahkan : 'Jing.'
Dan akhirnya mereka berpencar.
xXx
Beberapa menit telah berlalu. Astrid menunggu mereka dengan tidak sabar. Ia sudah kentut berkali-kali, namun mereka tak kunjung datang.
"Aduh....kemana sih mereka?!"
"Hai, sepupuku! Maaf jika aku lama!" seru Bunga dari kejauhan, ia membawa seseorang berjubah hitam yang Astrid yakin tak dikenalinya.
"Siapa itu, sepupu?" tanya Astrid penasaran. Entah kenapa, jantungnya berdebar-debar saat ini.
"Ini adalah calon kekasihmu yang berhasil kucari, sepupuku."
"Siapa namanya?"
"Asojiz Bleketeque."
"Ah, nama yang sangat indah..." bisik Astrid seraya meletakkan kedua tangannya pada dadanya dan mengedipkan kedua matanya. "Bunga sepupuku, bisakah aku melihat wajahnya?"
"Tentu saja, Astrid sepupuku."
Dan, Bunga pun perlahan membuka jubahnya.
Sinar putih pun terpancar.
Cling.
Astrid melotot.
"Hari yang indah, nona Bernabeu." sapa pemuda itu. Astrid menatapnya dengan shock. Ia pun menarik Bunga kesampingnya.
"Bunga. Tadi kayak ada bau apaan gitu. Kamu kentut ya?"
"Lah kan yang master kentut itu kamu, strid."
"Kentut aku baunya gak kayak gini."
Bunga menatap Astrid sebentar. Kemudian, baunya datang lagi.
"Oooh maksudnya bau ini?" tanya Bunga. Astrid ngangguk. Bunga nyengir. "Inimah bau Asojiz. Kalo kamu mau pacarin dia, harus tahan."
"Bung."
"Ya?"
"Bawa pergi dia darisini sebelum saya mati."
Bunga pun membawa pergi pemuda itu.
Kemudian, datanglah Sinta. Sama seperti Bunga, membawa pemuda berjubah hitam.
"Nona, saya bawakan Nona pria terbaik dari RT sebelah."
"RT mana?"
"Yang kemaren juara makan lomba kerupuk."
"WAH! Hebat sekali! Siapa namanya?"
"Abijoke Gigikecilehe."
"Ah, nama yang sangat indah... lebih indah dari pemuda sebelumnya yang hampir membunuhku..." ujar Astrid lagi. "Sinta, Maid-ku...bisakah kau buka jubahnya?"
"Tentu saja, Nona Astrid."
Sinta pun membuka jubahnya. Dan...
Cling.
Cahaya hitam keemasan tapi ada cap polkadot menyongsong dari balik jubah Abijoke.
Dan.....Abijoke pun terlihat.
Astrid tersenyum dan tersipu malu.
"Anda terlihat cantik, nona Astrid." ujar Abijoke seraya menunduk sopan pada Astrid dengan wajah serius , Astrid kesemsem.
"Oh, terimakasih, Abijoke. Anda pun terlihat sangat menawan."
Abijoke mengangkat wajahnya yang serius...kemudian... nyengir.
"Makasih hehe."
Astrid shock lagi. Astrid pun menarik Sinta kesampingnya.
"Sinta. Itu orang, apa piranha? Giginya tajem-tajem, kecil kecil lagi."
"Kayaknya orang, nona. Soalnya tadi dia pipis kok! Piranha kan kalo pipis gak ketauan."
"Iiiih yakin?! Kok mukanya kriminal sih kalo lagi nyengir? Kamu nyari dimana deh?"
"RT sebelah nonaaa."
"RT sebelah kan tukang nyolong Sinta!"
"Astaga...saya lupa! Jangan-jangan dia....."
Ketika Astrid dan Sinta nengok kearah Abijoke, seperangkat patung telah hilang dibawa angin--atau bersama dengan hilangnya Abijoke pada istana itu.
"Sin......"
"Ya...nona?"
"KELUAR LU!"
Setelah pengusiran sementara Sinta, Sarah pun datang membawa pemuda berjubah hitam yang tubuhnya tampak kurus.
"Nona Triti, saya membawakan pemuda terbaik dari kecamatan sebelah."
"Jauh amat. Naik apa kesana?"
"Honda Scoopy."
"Ah. Jadi, Sarah, siapa pemuda beruntung yang kau bawa ini?" tanya Astrid sambil menopang wajahnya. Sarah tertawa dulu, terus ada sekatan suara babi, terus berhenti.
"Faisalobotakoyemomohaik."
"Hah? Panjang banget?"
"Panggilannya Momo, nona."
"Momo? Nama yang imut...Lebih imut daripada gigi pemuda sebelumnya...." ujar Astrid kesemsem. "Sarah tukang kebunku, bisakah kau membuka jubah pemuda ini?"
"Tentu saja, nona Triti."
Sarah pun membuka jubah pemuda tersebut.
Sinar keemasan yang terang benerang menyinari seluruh ruangan. Astrid dan Sarah harus menutupi matanya karena sinar tersebut.
Cling.
"AAAAAAAAAAAAAAAA TUYUL!!!!!!!!!!!!!!!" jerit Astrid histeris.
"BUKAN NONA! BUKAN!" Jerit Sarah. Momo ikutan panik, takut sama tuyul.
"KALO GITU DIA VOLDEMORT! AAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!!!" Jerit Astrid tambah kenceng.
"BUKAN NONA! INI MOMO!!!" Sarah berusaha menenangkan. Momo malah kabur keluar karena dikiranya beneran ada Voldemort. Ia berlari terbirit-birit. Tangannya keatas. Kakinya melambai. Dia sempet jatuh. Tapi berdiri lagi dan kabur.
"Yah kabur kan. Nona sih!"
"Eh sumpah itu botaknya..kayak tuyul!"
"Tapi nona, dia pria baik kok."
"Kalo dia bener-bener Voldemort gimana? Kamu fikir juga dong, Sarah! Kamu mau aku tiba-tiba mati karena di 'Avada Kedavra'-in atau di 'Crucio'-in sama Voldy? Gak kan? Kamu makanya liat dulu tampangnya. Kriminal!"
"M...maaf, nona."
"Jelas jelas itu Voldemort........kenapa kamu gak bawain Dumbledore gitu yang brewok seksi umhh...."
"..............................."
Dan beberapa menit setelah Sarah, Naomira pun datang. Sama, membawa pemuda berjubah hitam dibelakangnya.
"Hah, semoga yang ini bener..." bisik Astrid dalam hatinya sebelum memfokuskan pandangannya pada dua orang didepannya. "Jadi....siapa yang kau bawa, Naomira?"
"Kamalehe Ontalehe Busuklehe. Kutemukan ia sedang kehausan di padang pasir jadi kubawa ia ke peternakan onta dan ia pun menyusu pada Onta."
"Ah...sangat manis... jadi...bisa kau buka...........-"
Sebelum Astrid dapat menyelesaikan perkataannya, tiba-tiba pemuda itu melepaskan jubahnya, dan langsung berteriak...
"OPPA SARAPEP!"
Dan kemudian shuffle, joget, dan semacamnya dengan wajah Mr.Bean, ngeden, dan baju ketat yang biasa dipake Astrid waktu kecil pas mau renang. Bedanya, Kamalehe menggunakan lampu diskotik pada bajunya. Musik pun berdegung kencang tiba-tiba pada istana Astrid
"AAAAAAAAAAAAAAH!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!"
"GUK! GUK! GUK!" Terlihat dari kejauhan Shintyal berlari dengan lidah yang keluar kemana mana dengan hewan serupa dibelakangnya, namun mukanya lebih maco. Astrid menatap mereka dengan aneh.
"Saya guk bawakan pria guk untuk Triti guk!" seru Shintyal bersemangat. "Namanya guk Edowanda Olgalehebunde Guk!"
"AAAAAAAAH LU JUGA SAMA AJA SHINTYAL! ITU BUKAN MANUSIA! GUE BUTUH MANUSIA! BUKAN ANJING SOSIS MUKA HERDER KAYAK EDOWANDA OLGALEHEBUNDE INI!"
Shintyal sama Edowanda diem sebentar, sebelum menggonggong sekali. "Guk." Terjemahan : 'Jing.'
Dan berakhirlah sudah pencarian Astrid dan hasilnya, Astrid masih tetap jomblo.