Mengawali tulisan saya yang seperti biasa gak jelas, saya ingin memberikan sesuatu pada kalian.
Well, emang sih gak sebagus suara Afgan, Vidi, Agnes Monica, Cakra Khan, Norman Kamaru, Udin Sedunia, Sinta Jojo, Sinta Bunga, atau Sarah Moela.
Ohiya. Bicara-bicara tentang bully, dibully itu gak enak, tapi membully itu....ada kenikmatan sendiri. Apalagi kalo yang dibully itu seorang wanita jadi-jadian, wajah jajahan Belanda, pemakan Paramecium dan terkadang suka dimakan Paramecium, atau wanita berambut panjang yang siang barusan mengaku pada saya,
"Sumpah eek gue bau mir. Kadang-kadang gue suka kebauan sendiri kalo di kamar mandi lagi eek. Mau mati gue mir."
Siapa lagi kalau bukan Shintya Ayu Lestari.
Saat Shintya cerita begitu, saya langsung membayangkan jika Shintya adalah seorang Claustrophobic (Bukan, bukan takut sama Santa Claus (tapi emang Shintya takut Santa Claus sih)), terus tiba-tiba dia kebelet pengen ke toilet. Nah yang ada toilet kecil yang panjang x lebarnya kayak soal MTK SD, terus tiba-tiba dia pup disitu. Eh tiba-tiba gelap. Dia kekunci. Terus dia kebauan. Terus terdengar teriakan dari luar. 'AKU TENGGELAM! AH! RUANGANNYA MENGECIL! AAA!!!!!! KAMPRET BAU BANGET DISINI!!!!'. Ujung2nya dia mati.
Gak etis. Mati karena kebauan eek sendiri.
Dan ya, memang membully Shintya itu ada kenikmatan sendiri. Tapi, sekarang Shintya punya monster bernama Komo untuk melindungi serangan pembully-an saya dan Astrid. Tapi syaratnya dia harus gumoh dulu.
Dan karena Komo, yang memiliki nama asli "Jarwo Surkomo" itu memiliki pancaran sinar penangkal bully, pembully-an saya dan Astrid berkurang.
Malah sekarang pindah ke Sarah Putri Fitriani. Atau Sarapef. Biasa dikenal di lagu 'Gangnam Style', Oppa Sarapep. Atau Sara Pepi. Gangerti kenapa Pepi. Mungkin cita-citanya jadi penjelajah seperti Pepi.
SARAH THE EXPLORER! *teriak ala anak kecil yang di Dora* *Sarah udelnya bodong* |
Awal-awal Sarah dibully?
Ya..karena saya juga, sih.
Yaampun laknatnya saya. Udah bikin Shintya jatoh dari sepeda gara-gara keserempet (dan keshoot kamera, dan scene-nya gadiapus), eh malah cari bully-an baru.
Karena insiden foto Sarah yang lagi nyoba foto rambut berkibar keatas, dan kebetulan saya yang foto........terus ada kecelakaan foto. Jadi itu pas banget Sarah mengibarkan rambutnya keatas, dan wajahnya itu sangat tidak mendukung dengan background-nya. Kata Shintya, bagusan background-nya.
Jadi, kalo foto itu di zoom......pasti ada kejanggalan yang terdapat pada wajah Sarah. Terutama bagian hidung.
Sarah pernah bilang (dia ngaku sendiri), "Kayak babi."
Mungkin Roy Suryo pun tak bisa membedakan itu editan Photoshop apa bukan. Shintya pernah bawa foto itu ke adeknya, terus adeknya teriak-teriak, kepanasan kepalanya, cacar tiba-tiba, terus sembuh tiba-tiba, terus mati.
Tapi Shintya kan gapunya adek ya.
Tapi, Sarah itu memang orangnya sangat friendly. Biasanya kalo orang dibully, dia akan mengeluh, kakinya dihentak-hentakin ke tanah, mulut manyun, muka sedih, bete, kesel, antara ada niat membunuh sama ngentutin yang bully, atau emang dia lagi nahan kentut.
Sarah berbeda, bung.
Waktu saya, Shintya, dan Astrid bilang blak-blakan ke Sarah gini,
Astrid : "Sar, masa kemaren Pique mati, ditabrak semut...belakangnya kereta."
Sarah cuma ngangguk, muka pongo.
Mira : "Sar, masa kemaren Adam Levine mati, ditabrak semut.....belakangnya Reyhan Rheza.."
Sarah nyengir.
Saya sama Astrid bertukar pandang.
Shintya ingusnya meler.
Abaikan ingusnya Shintya.
Saya sama Astrid : "Kemaren Reyhan Rheza mati....ditabrak semut. Belakangnya Sarah."
Sarah diem.
Kami diem.
Shintya joget. KENAPA SHINTYA SELALU OUT OF TOPIC?!
Yop. Dan Sarah menaikkan alis matanya. Dan memunculkan matanya.
Terus tiba-tiba dia ketawa sendiri.
Kita dapat menarik kesimpulan bahwa Sarah suka ketawa sendiri waktu dia dibully massal.
Kalo yang biasa dibully tadi, kakinya dihentak-hentakin ke tanah, mulut manyun, muka sedih, bete, kesel, nah si Sarah upacara abis pembully-annya, kakinya dihentakkin halus ke tanah, tangannya naik keatas, terus goyang goyang jinjit-jinjit, sambil bodywave. Mukanya datar. Matanya melotot. Terus dia teriak "HUMBA HUMBA! ALAKAZAM ERTE SAYA BUNDAR! BLEKEZEP AING UIH CUH BRET MEONG GUK GUK SISAKAN UANG ANDA UNTUK SODAQOH!" Terus tiba-tiba dia terbang, muter-muter diatas, pas turun langsung pake gaya Smash lagi adu jempol.
Ngomong-ngomong soal Smash.........Sarah pernah mengaku dia itu Smashblast.
Ya.....yaudah ya, sebenernya gak penting juga Sarah mau ngefans sama Smash, Mulan Jameela, Ahmad Dani, Sinta Jojo, Norman, pembantunya Norman, sopirnya Norman, terserah. Intinya, dia ngaku kalo dia itu hepi hepi aja dibully.
"Kan gue friendly... 'Tak peduli ku dibully, omongan lo gue beli.' Gue kan sahabat Smash!"
Sumpah saya pengen ngawinin Sarah sama monsternya Shintya yang suka bikin macet depan Monas itu.
Sarah juga pernah cekikikan sendiri karena inget-inget video klip musik kami, yang adegannya terdapat Abi yang mengocok Coca Cola terus nyembur ke kami, dan kami semua lari, nah si Sarah mau berdiri tapi jatoh, terus giliran pas lari, dia teriak paling kenceng dan larinya kebirit-birit kayak dikejar anjing.
"Itu si Sarah kayak ngeliat bom." ujar Shintya polos.
"Lah bukannya ada gempa?" Sarah malah ngaco.
Ohiya. Sarah adalah atlet Temple Run.
Setelah harga dirinya tersisa 30% dari 100%, apapun yang Sarah lakukan, pasti kita ketawa. Sarah lagi bengong sambil mangap aja kita ketawa.
Waktu pelajaran Olahraga, pelajaran Pak Iqbal Erlangga Aljabar yang superkece yang mengangkat saya sebagai asisten gabutnya cuma buat mimpin doa doang...., dan kebetulan materi saat itu adalah....BULU TANGKIS!!!!!
Tadinya kami ga bully Sarah macem-macem. Cuman dia mancing.
Waktu itu, karena kami miskin Kok, kami pake satu Kok buat dimainin berenam. Buset. 3 on 3. Udah kayak basket aja. Mana mainnya dempetan lagi. Dan si Astrid setiap gebuk Kok pasti teriak 10 oktaf, ngalahin teriakannya Abi pas mau dicium Faisal.
Dan akhirnya, kami mendapat 3 Kok. Satu buat Sinta-Bunga, satu buat Sarah-Astrid, satu buat saya-Shintya.
Permainan berjalan lancar sih. Saya sama Shintya lagi nyoba gebuk gebukan Kok selama 1 menit ketika kami mendengar sesuatu, dan melihat sesuatu yang tergeletak jatuh tiba-tiba.
"Ughh."
Hening.
Hening. Banget.
Saya sama Shintya menatap Sarah yang tanpa alasan yang jelas agak berbaring di tanah, megang raket, Kok-nya ada didepannya.
Sarah berusaha ngambil Kok.
Tapi gagal.
Jatoh.
Dan jatohnya ada bunyinya.
Bunyinya kayak yang di Temple Run lagi loncat.
Dan muka Sarah polos.
Kami berlima ngakak ga ketahan.
Saya, Shintya, sama Bunga ngakak sampe terduduk lemas ditanah, sementara Astrid sama Sinta megangin perutnya. Mukanya Sarah masih gak berdosa.
"SUMPAH SAR ELU JATOH TADI ADA BUNYINYA!!! HAHAHAHAHAHAHA!" Seru Shintya. Sarah muka polos terus benerin rambutnya.
"Gue gak jatooh. Tadi kan gue ngambil Kok.."
"SUARANYA KAYAK TEMPLE RUN ! HAHAHAHAHAHA!" Astrid ngakak gaketahan. Kami semua tambah ngakak. Sarah ga ketawa. Mukanya polos banget.
"IYA BENER!! KAYAK TEMPLE RUN LAGI LONCAT LOOOL!!!!!" Saya ketawa gak karu-karuan sampe mau pipis. Shintya malah udah muntah.
Kalo Pak Iqbal lagi gak main sama Janu, mungkin kami berlima dibawa ke Rumah Sakit Jiwa terdekat sementara Sarah dipenjara seumur hidup karena membuat 5 orang menjadi gila.
Dan sejak saat itu, Sarah dijuluki atlet Temple Run.
Daaan saat istirahat kedua, pas mau sholat, saya, Astrid, Bunga, Shintya, dan Sarah seperti biasa wudhu di toilet yang nun jauh disana. Ketika Astrid wudhu, dia masih datar dan polos, belum merasakan apapun. Ketika saya wudhu, saya udah ada feeling disitu ada sesuatu.
Nah, Bunga kebetulan lagi kebelet pipis. Pokoknya kalo Bunga mau pipis, tanda-tandanya mukanya asem, terus tingkat pembully-an terhadap Sinta bertambah 40%.
"Eh tunggu ya gue mau pipis dulu." kata Bunga. Shintya pasang muka preman upil.
" Cepetan, gapake lama!"
"Iyaa iya."
Ketika kami menunggu Bunga seraya main "Spin The Sarah" (?), tiba-tiba Bunga keluar lagi, gedor pintu terus mukanya pucet, mau muntah.
"Iih geli ih gue mau pipis gajadi, di klosetnya ada 'itu' masa."
"Ada apaan bung?" tanya saya.
"Ih itu miraa, ituuu kalo lo mules mules...."
"OOOH! Iya ada? Kok gue sama Astrid gasadar tadi..."
"Gatau iiih...."
"Ternyata murid 39 ada yang belum bisa cebok.." Shintya nyeplos. Bunga ngangguk. Akhirnya Bunga pun memutuskan pipis di WC lain sementara giliran Sarah yang masuk.
Kami gasadar apa-apa tentang Sarapep yang sedang wudhu itu. Tiba-tiba, Bunga yang abis wudhu di WC lain keluar, terus nyariin Sarah, dan mukanya bingung..
"Itu kok Sarah malah dikunci sih pintunya iiih jijik..."
Saya Astrid Shintya kompakkan ngeliat pintu WC yang barusan Bunga bilang ada 'itu'-nya. Yak. Sarah mengunci pintunya rapat rapat.
Kami ngakak sekeluarga.
"HAHAHAHAHAHA NGAPA DIA BERDUAAN DISITU! BAHAGIA AMAT SI SARAH!!" Shintya ngakak ga ketahan. Saya Astrid juga. Bunga cuma ketawa kredit, mukanya masih shock ngeliat unindentified tersebut yang kini sedang terkunci rapat-rapat bersama Sarah.
Tiba-tiba, Sarah buka pintunya, mukanya manyun.
Kami malah tambah ngakak.
"Kok jahat sih.............."
Sebenernya Sarah-lah yang memancing kami membully dia. Sesungguhnya..............
Daaan ketika pelajaran Biologi hari Kamis, saya dan Shintya, seperti biasa, sedang menghayal bebas.
Kami membayangkan...
Organisme |
Unindentified Flying Object |
Random sekali bukan.
Astrid juga pernah bikinin LJK buat Sarah.
Nama : Sarah Pepi
Tanggal : 22 Nov 2012
Mata Pelajaran : Apa aja boleh yang penting Pepi.
Nomor peserta : P3P1
Nilai : 1.000.0000
Dewa gak tuh si Sarah. Pepi siapa pula.
Tapi tetep aja, Shintya akan menjadi bahan bully-an terfavorit saya. Well....walaupun saya telah menghilangkan 70% harga diri Sarah dengan tidak sengaja....tapi...gapapa lah.
Saya inget barusan ketika kami sedang belajar HAM, Shintya menyimak dengan baik bahwa Bu Suparni bilang "Adalah hak setiap anak dalam kandungan untuk hidup dan dilindungi." dan Bu Suparni bilang perbedaan mengandung jaman dulu sama sekarang. Tiba-tiba Shintya nyerocos.
"Salah mak gue gini nih."
Saya nengok.
"Saran gue sih yak, kalo punya anak bayi kayak gua, buang." ujar Shintya pake gaya gumoh. Saya ketawa cekikikan. Terus saya nanya kenapa kok ga dibuang.
"Nah makanya itu mak gua lupa.."
"Terus gimana?"
"Iyaak gua dulu telanjang ga dipakein baju. Waktu gua umur seminggu gua pake baju sendiri..."
"Serasa Hachi ya."
"Hachi...Hachi...Dimanakah engkau beradaaa..."
"Hachi...Hachi..."
"Lah bukannya Mama?"
"LAH KAN ELU YANG NYANYI."
"Oiyak..... Hachi emaknya Ratu Lebah looh."
"Iya? Kok dibuang ya?"
"Itu...."
"Apa?"
"Gatau....."
Shintya pongo. Saya pongo. Terus saya diem. Mikir 'Ini anak bukannya udah nonton Hachi sampe abis....' . Karena kebanyakan pongo, diem dieman, Shintya pusing. Nggak, kali ini dia gak muntah. Ingusnya meler. Abis itu muntah sih.
Well....... sebenernya, saya sedang tidak ada ide untuk bercerita karena besok remed MTK. Bayangkan. Remed! Jaman remed? Iyalah jaman. Gatau ah mau ngomong apa lagi. Ohiya, by the way anyway busway subway huawei, kemaren saya berhasil foto bersama Pak Sitinjak...............difoto dari belakang.....
Daripada diem, saya akan meng-share beberapa capture-an dari twitter yang dibuat anak anak kelas X-B, ATSsquad. Sampe sekarang saya gangerti apa itu ATSsquad dan begundal. Tapi, mereka sangatlah seru. Moto mereka hanya 4 kata.
"Tampang badboy, Ibadah kenceng."
Sekian bully-bully-annya. Daa
Naomira Hawkeye.