Laman

19 Des 2012

6 Scapolo.

Melihat Yosafat dan Angel dikelas bermesraan sudah menjadi rutinitas 6 kovalen polar, alias saya, Shintya, Sarah, Astrid, Bunga, dan Made. Dan seringkali kami melirik mereka dengan tatapan 'kalo-kalian-masih-pacaran-disini-akan-gue-bunuh-shintya', dan tentunya, khusus Shintya, dia memberi tatapan 'kalo-kalian-masih-pacaran-disini-gue-akan-kentut-disini.' dan ternyata yang manjur itu tatapannya Shintya. Ada dua kemungkinan alasan :

1. Mereka gapeduli Shintya dibunuh
2. Kentut Shintya bisa menimbulkan kobaran api yang dapat membunuh ratusan jiwa dalam 0,5 detik.

Adegan tidak direkayasa.


Ya, 'kovalen polar' bukanlah sebuah geng-geng apalah itu. Namun sebuah julukan. Ya karena kami jomblo. Karena kovalen polar itu adalah ..... ya pokoknya yang unsurnya gaada pasangannya deh! *lupa rumus kimia*. Dan karena kami jomblo, kami itu sangat sensitif dengan kata-kata 'single' atau 'jomblo'.

Tapi yang paling sensitif itu Shintya dan Bunga. 

Kalo Bunga, sensitifnya itu, pasti dia selalu menyangkut pautkan suatu masalah atau materi dari guru dengan kejombloannya. Misal, tadi Pak Iqbal bilang "Terus dilatih aja ya single-nya." maksudnya single skipping, dan Bunga tau itu. Tapi, sambil minum susu dengan sedotan yang digigit sampe gepeng itu, Bunga dengan polosnya jawab,

"Saya udah terlatih Single-nya darikapan tau pak."

"Skipping bung!" sahut saya.

"Oh skipping ya Mira?" 

Yakali tolak peluru pake kepala Faisal.

Terus pelajaran BK yang sedang membahas 'Bobot-Bibit-Bebet'. Bunga dengan polosnya ngasih tipe cowok yang baik dan benar (yang menurut dia bener, sebenernya) ke Bu Ros. Semuanya pada cengok ngeliatinnya. Dan sampe akhirnya Bunga bilang "Saya jomblo bu. Tapi saya menunggu 'Single' terbaik buat saya kok bu. Cieee."

Shintya saat itu mau ngelempar kursi guru ke muka Made.


Oh, kalo Shintya, kadang-kadang suka gajelas sendiri. Kalo denger kata-kata 'Jomblo', Dia kadang-kadang nunjuk nunjuk kami berlima sambil ketawa ngakak

"HAHAHAHAHAHAHAHA JOMBLO YAAA! HAHAHAHAHAHAHAHAHAHA!"

"Emang punya pacar?" tanya Sarah.

"Kagak."

Terakhir Shintya gitu, dia hampir dikunciin di peti mati Fir'aun. Karena Sarah gapunya duit, jadi Shintya cuma dikunciin di lemari bareng Vito.

Shintya juga sensitif dengan angka '2'. Kadang-kadang, saya gasengaja bilang 'dua hari doang Shin'. Tiba-tiba Shintya marah, ngambek, gamau makan, gamau minum, gamau pake baju.

"Dua hari lagi."

"Hah?"

"GAAAK."

"OOOOH MAAP SHIN!!!!!!!!!!!!"

Yak. Dia emang ada kenangan buruk dengan 2 hari . Shintya emang selalu disakiti. If you know what I mean................

Terakhir kali saya ngeliat Angel sama Yosafat berduaan, dan saya lagi jalan sama Shintya, Shintya ngangkangin kakinya, pake kuda-kuda koboi kalo mau ngelempar tali, terus muka monyet.

Yosafat sama Angel cuma menatap dia datar.

"Kenapa lu?" tanya bang Yos.

"PERGI LU! DIMANA MANA ADA LU BERDUA! DISANA, DISINI, DISANA SINI! LU BERDUA DIMANA MANA!"

"Lah emang kenapa terus?" Bang Yos malah tambah ngocol.

"GUE. JOMBLO. JING."

"Terussss?"

"Gapapa."

Shintya muntah.

Kalo kejombloan Made, malah aneh.

Kadang-kadang Made suka bbm-an sampe dia dipanggilin gadenger, senyum-senyum sendiri, kadang ketawa sendiri, kadang nangis sendiri, kadang-kadang dia suka ngeleseh di lantai sambil ketawa terus tiba-tiba nangis.

Saya suka nanya, "Made bbman sama siapa deh ya?"

"Sama pacarrrrr"

"Lah emang punya?"

"Punya lah. Emang elu. Jomblo."

"Emang lu gak jomblo Made?"

"Jomblo."

Capek ngomong sama Made.

Pas saya cek Made ngeliatin apa di bb-nya, dia ngeliatin fotonya. 

Dan history chat-nya sama mantannya.

Ngenes kubik.

 Mending nyuruh-nyuruh dia kayak Bunga.

"Madeee tulis! Madeee itung! Madeee ambil! Madeee pukul! Madeee minta! Madeee bikin!" 

Lama-lama Made jadi emaknya Bunga.

Bunga pernah mengakui bahwa dia nyuruh-nyuruh Made itu diluar kesadarannya. Tampaknya alam bawah sadar Bunga sudah memperbudak Made sampe Made busung lapar.


Bagaimana dengan Sarah?


Kalo Sarah mendengar kata-kata 'jomblo', biasanya hidung 'mancung'-nya akan berjoget dulu baru manteng ditengah. Terus tangannya naik keatas dua-duanya. Tiba-tiba dia nari bikin ritual sendiri biar dapet pacar. Cuma Azis yang mendekat. Sarah mati ditempat tidak sempat menyelamatkan diri.

Atau terkadang, dia akan terpuruk sendiri kalo denger kata-kata jomblo.

" Jangan gitu dong, gue jomblo nih."

Kemudian dia pergi menjauh. Ya. Bukan karena dia jomblo. Emang karena dia mau kentut atau emang udah nongol sedikit.
Kalo Astrid, palingan dia bakalan ngalihin pembicaraan ke pemain bola. Ngeliatin pantat pemain bola. Ngeliatin bolanya, dan bedain sama kepalanya Faisal, atau dia nyariin jodoh pemain bola buat Shintya yang berakhir pada pemain berkulit hitam yang giginya cling-cling.

Bahkan Shintya dan Welbeck sudah putus sekarang, Shintya bilang, dia gasuka sama  Welbeck yang terlalu kasar. Iya, Welbeck dijadiin keset WC sama Shintya, katanya. Dan kini Shintya memilih menikahi Okto Maniani. Semua ini berkat Astrid.

Lagian, Astrid juga tipe cowoknya perfeksionis.....kayak Vito.

"Gue tuh sukanya cowok berewokan. Ya jenis Pique lah yaaaaa dia emang pacar gue."

"Lah Pique kan suka sama gue strid." ujar Shintya sambil ngelus-ngelus perutnya yang kini mengandung anak dari Andika Kangen Band. 

"Pokoknya dari sekarang gue kalo nyapu sama ngapus papan tulis gamau bersih biar dapet cowok brewok!!!"

Yah, berdoa aja dia gak dapet Gandalf atau Dumbledore.

Kalo saya, denger kata jomblo sih, reaksi biasa aja ya. 

Waktu itu, saya lagi nyanyi Balonku versi Gilang Dirgahari sama lagu Famili yang sepeda itu pake suara Chipmunks, sama lagu Gangnam Style pake suara Chipmunk. Tiba-tiba Sarah nge greet dari belakang.

"Lu cakep cakep kayak gini mir. Pantes jomblo."

Biasa banget kan yeaaah saya tetep idup kok besoknya.

Besoknya lagi saya nyanyi Payphone pake nada Chipmunks. Dhea Amira sama Namira Suri langsung pake muka stunned by an action. Dan dengan datarnya ngomong, "Sumpah. Pantes jomblo."

Dan ketika saya nyanyi Famili pake suara Chipmunks depan kelas yang lagi remed Matematika, Astrid keluar-keluar marah-marah ke saya.

"KATANYA GAMAU NYANYI MALU-MALUIN DEPAN PAK SITINJAK! TADI APAAN?!"

"Lah emang kedengeran strid?"

"Kedengeran banget ege!"

Dan ketika Pak Sitinjak keluar, saya buruburu mengalihkan perhatiannya biar gananya 'Siapa yang nyanyi Famili tadi?' dilanjutkan dengan, 'MTK-NYA BAPAK GATUNTASKAN INI!'

"Eeeh Pak Sitinjak. Apa kabar pak?"

"Baik. Capek, sedikit. Nungguin ini pada remedial. Kok kau tak masuk kedalam?"

"Saya gak remed paaak."

"Pantas bapak lihat tak ada."

"Heee. Tambah ganteng aja paaak."

Pak Tinjak ketawa.

"Dp bapak ganteng banget deh pak!" puji saya sambil ngeluarin hp dan buka kontak bbm-nya Pak Sitinjak.

Pak Sitinjak mukanya langsung seneng dan langsung menurunkan kacamatanya yang tergantung indah pada rambut Kakashi-nya.

Mukanya langsung bete, tapi senyum.

"Ah kamu. Itukan pohon natal."

Astrid sama Mahali ketawa ngakak ketika Pak Tinjak langsung masuk kedalem lagi.

"Pantes jomblo njir."

"NGAPA GITU MULU DAH BUSET!!"

Keep calm...keep calm.......

*ingus meler*


Walaupun jomblo, kami tetep happy. Karena kami selalu berenam. Sehingga kami tidak single. Tapi kami sektet!!!! Dan kami adalah Frasa Ambigu yang selalu memliki makna lebih dari satu. Seperti wajah Shintya. Kadang kayak monkey, kadang kayak manusia.

Kami pernah bertanya satu sama lain, cita-cita kami menjadi apa selain 'Lepas Dari Masa Jomblo'. Dan kami bingung. Saya jawab 'Tambah Tinggi', malah dikasih upil sama Sarah.

Dan akhirnya, kami bertanya pada situs web , ramalannama.com . Dan ini hasilnya.. tadaaa...




Emang yang paling enak itu Made. Tapi karena Made cita-citanya kalo gak jadi Tukang Kepang Bali, ya jadi Janda Kembang, ya jadi kita impas. 

Shintya sempet kejang kejang pas ngeliat masa depannya pada ramalan yang misterius itu. Akhirnya kami memutuskan untuk memasukkan nama beberapa guru. Jika cocok, maka Shintya akan menjadi seperti itu untuk beberapa tahun kedepan.

Pertama,

Kopernikus Sitinjak : Wirausaha.

Yak. Sepertinya ini cocok. Karena kalo dilihat-lihat, Pak Sitinjak itu selain menjadi guru, juga menjadi Wirausaha. 

Kedua,

Tethy Kardidjah : Ahli Keuangan.

Nah ini sangatlah akurat. Karena Bu Tety adalah guru Ekonomi yang sangat ahli dalam masalah uang bung.

Ketiga,

Nusa Seldi Wibisono : Peternak Belut.

Sebenernya ini temennya Reyhan.. Tapi karena Reyhan bilang dia suka mengembala belut listrik, jadi ini kenyataan.
Lalu, saya bilang sama Shintya,

"Shin, kalo gue ngeramal Pak Fahmi terus ramalannya bener, lo bakalan jadi itu ya udah gede." ujar saya, muka serius. Shintya memegang pundak saya, dan memberi tepukan pelan.

"Saya siap."

Akhirnya,.....

Fahmi Santoso : Model.


Shintya fix jadi Pakar Sex.


Karena saya bosen jadi jomblo, dan berhubung setiap pagi, pasti saya diceramahin depan gerbang "KAMU GABOLEH PACARAN!" (if you know who says it....) 

JADI! Saya akan membuat cerpen yang mengharu biru. Dijamin, Faisal dan Edo akan menangis terharu membaca cerita ini.

 
6 Scapolo
Pada suatu hari, hidup seorang putri cantik jelita tapi boong bernama Astrid Pique Bernabeu. Ia hidup di istana besar bersama kedua ayah dan ibunya. Astrid dikenal sebagai putri yang jago kentut dan ngupil. Astrid memiliki segalanya. Uang, gaun, baju bagus, baju jelek, baju tidur, baju peliharaan, jersey, semua punya. Kecuali satu.

Pacar.

Akhirnya Astrid mengumpulkan beberapa orang yang menjadi temannya di istana itu.

Tentu saja, Bunga Deustchland, sepupu dari Astrid datang menjawab panggilan dari elang milik Astrid yang baru diberi bensin. Plus, Bunga datang menaikki elang tersebut. Maklum, selain peternak belut listrik, Bunga juga penunggang elang professional.

Juga Sinta Chongeben yang memang tinggal di istana itu...sebagai Maid pribadi Astrid. Kesehariannya adalah memenuhi panggilan Astrid kalo lagi gatel-gatel, atau mau pipis. Sinta atau Made, akan selalu memenuhi panggilan Astrid jika Astrid berteriak "MADE, MAU PIPIS!" "MADE, GARUK!" "MADE, TULIS!" "MADE, BIKININ MINUM!" "MADE, MATI!"

Kemudian ada Sarah Pepi Ujungkulonexploritano. Karena saat melamar pekerjaan pada Astrid ia mengaku menyukai petualangan dan alam hijau, jadi kini ia berprofesi sebagai tukang kebun Astrid. Yang kerjaannya menangkap kupu-kupu dan belalang sembah lagi kawin.

Dan Naomira Hawkeye, cewek ganteng, keren, pinter, lucu, rajin menabung, sodaqoh, sholat lima waktu, dan buka puasa saat magrib. Dia adalah butler pribadi Astrid yang direkrut untuk bukain botol minum yang keras karena diduga tenaganya kuli.

Dan yang paling Astrid favoritkan........................Shintya AL (Angkatan Laut). 

Ia adalah anjing cihuahua peliharaan Astrid berkelamin jantan yang sangat Astrid sayangi.
Ia dilatih keras oleh Naomira agar ia bisa berbicara. Sekarang, anjing cihuahua berwajah bulldog itu dapat berbicara 5 bahasa. Bahasa Indonesia, Jawa, Sunda, Batak, dan Padang. Tapi dia paling fasih bahasa Papua.

Saat mereka berkumpul, Astrid bolak-balik didepan kursi istananya dengan wajah cemas. Semua tamu pusing ngeliat Astrid bolak-balik. Masalahnya, gapapa kalo bolak-balik jalan kaki, Astrid pake sepatu roket.

"Hai, sepupu, mengapa engkau terlihat begitu gelisah?" tanya Bunga memecah keheningan. Yang lainnya mengangguk. 

"Oh, sepupuku, sesungguhnya aku ini sangat gelisah." ujarnya sambil ngacak-ngacak rambutnya.

"Mengapa, nona?" tanya Sinta.

"Aku memiliki segalanya. Kemewahan, dan sebagainya. Tapi...aku merasa kesepian.....aku butuh pendamping hidup!" seru Astrid.

"Jadi, nona ingin kami mencarikan pria yang tepat?" tanya Sarah Pepi. Astrid mengangguk.

"YA! Sekarang, kalian harus mencarikanku seorang pria beruntung untuk kupacari! Semuanya, sekarang berpencar! Termasuk kau, Shintya! Walaupun kau seorang cihuahua, kau harus kerja!"

"GUK!" gonggong Shintya, yang kalau diterjemahkan : 'Jing.'

Dan akhirnya mereka berpencar.

xXx

Beberapa menit telah berlalu. Astrid menunggu mereka dengan tidak sabar. Ia sudah kentut berkali-kali, namun mereka tak kunjung datang.

"Aduh....kemana sih mereka?!"

"Hai, sepupuku! Maaf jika aku lama!" seru Bunga dari kejauhan, ia membawa seseorang berjubah hitam yang Astrid yakin tak dikenalinya.

"Siapa itu, sepupu?" tanya Astrid penasaran. Entah kenapa, jantungnya berdebar-debar saat ini.

"Ini adalah calon kekasihmu yang berhasil kucari, sepupuku."

"Siapa namanya?"

"Asojiz Bleketeque."

"Ah, nama yang sangat indah..." bisik Astrid seraya meletakkan kedua tangannya pada dadanya dan mengedipkan kedua matanya. "Bunga sepupuku, bisakah aku melihat wajahnya?"

"Tentu saja, Astrid sepupuku."

Dan, Bunga pun perlahan membuka jubahnya.

Sinar putih pun terpancar.

Cling.

Astrid melotot.

"Hari yang indah, nona Bernabeu." sapa pemuda itu. Astrid menatapnya dengan shock. Ia pun menarik Bunga kesampingnya.

"Bunga. Tadi kayak ada bau apaan gitu. Kamu kentut ya?"

"Lah kan yang master kentut itu kamu, strid."

"Kentut aku baunya gak kayak gini."

Bunga menatap Astrid sebentar. Kemudian, baunya datang lagi.

"Oooh maksudnya bau ini?" tanya Bunga. Astrid ngangguk. Bunga nyengir. "Inimah bau Asojiz. Kalo kamu mau pacarin dia, harus tahan."

"Bung."

"Ya?"

"Bawa pergi dia darisini sebelum saya mati."

Bunga pun membawa pergi pemuda itu.

Kemudian, datanglah Sinta. Sama seperti Bunga, membawa pemuda berjubah hitam.

"Nona, saya bawakan Nona pria terbaik dari RT sebelah."

"RT mana?"

"Yang kemaren juara makan lomba kerupuk."

"WAH! Hebat sekali! Siapa namanya?"

"Abijoke Gigikecilehe."

"Ah, nama yang sangat indah... lebih indah dari pemuda sebelumnya yang hampir membunuhku..." ujar Astrid lagi. "Sinta, Maid-ku...bisakah kau buka jubahnya?"

"Tentu saja, Nona Astrid."

Sinta pun membuka jubahnya. Dan...

Cling.

Cahaya hitam keemasan tapi ada cap polkadot menyongsong dari balik jubah Abijoke.

Dan.....Abijoke pun terlihat.

Astrid tersenyum dan tersipu malu. 

"Anda terlihat cantik, nona Astrid." ujar Abijoke seraya menunduk sopan pada Astrid dengan wajah serius , Astrid kesemsem.

"Oh, terimakasih, Abijoke. Anda pun terlihat sangat menawan."

Abijoke mengangkat wajahnya yang serius...kemudian... nyengir.

"Makasih hehe."

Astrid shock lagi. Astrid pun menarik Sinta kesampingnya.

"Sinta. Itu orang, apa piranha? Giginya tajem-tajem, kecil kecil lagi."

"Kayaknya orang, nona. Soalnya tadi dia pipis kok! Piranha kan kalo pipis gak ketauan."

"Iiiih yakin?! Kok mukanya kriminal sih kalo lagi nyengir? Kamu nyari dimana deh?"

"RT sebelah nonaaa."

"RT sebelah kan tukang nyolong Sinta!"

"Astaga...saya lupa! Jangan-jangan dia....."

Ketika Astrid dan Sinta nengok kearah Abijoke, seperangkat patung telah hilang dibawa angin--atau bersama dengan hilangnya Abijoke pada istana itu.

"Sin......"

"Ya...nona?"

"KELUAR LU!"

Setelah pengusiran sementara Sinta, Sarah pun datang membawa pemuda berjubah hitam yang tubuhnya tampak kurus.

"Nona Triti, saya membawakan pemuda terbaik dari kecamatan sebelah."

"Jauh amat. Naik apa kesana?"

"Honda Scoopy."

"Ah. Jadi, Sarah, siapa pemuda beruntung yang kau bawa ini?" tanya Astrid sambil menopang wajahnya. Sarah tertawa dulu, terus ada sekatan suara babi, terus berhenti.

"Faisalobotakoyemomohaik." 

"Hah? Panjang banget?"

"Panggilannya Momo, nona."

"Momo? Nama yang imut...Lebih imut daripada gigi pemuda sebelumnya...." ujar Astrid kesemsem. "Sarah tukang kebunku, bisakah kau membuka jubah pemuda ini?"

"Tentu saja, nona Triti."

Sarah pun membuka jubah pemuda tersebut.

Sinar keemasan yang terang benerang menyinari seluruh ruangan. Astrid dan Sarah harus menutupi matanya karena sinar tersebut.

Cling.

"AAAAAAAAAAAAAAAA TUYUL!!!!!!!!!!!!!!!" jerit Astrid histeris.

"BUKAN NONA! BUKAN!" Jerit Sarah. Momo ikutan panik, takut sama tuyul.

"KALO GITU DIA VOLDEMORT! AAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!!!" Jerit Astrid tambah kenceng. 

"BUKAN NONA! INI MOMO!!!" Sarah berusaha menenangkan. Momo malah kabur keluar karena dikiranya beneran ada Voldemort. Ia berlari terbirit-birit. Tangannya keatas. Kakinya melambai. Dia sempet jatuh. Tapi berdiri lagi dan kabur.


"Yah kabur kan. Nona sih!"

"Eh sumpah itu botaknya..kayak tuyul!"

"Tapi nona, dia pria baik kok."

"Kalo dia bener-bener Voldemort gimana? Kamu fikir juga dong, Sarah! Kamu mau aku tiba-tiba mati karena di 'Avada Kedavra'-in atau di 'Crucio'-in sama Voldy? Gak kan? Kamu makanya liat dulu tampangnya. Kriminal!"

"M...maaf, nona."

"Jelas jelas itu Voldemort........kenapa kamu gak bawain Dumbledore gitu yang brewok seksi umhh...."

"..............................."


Dan beberapa menit setelah Sarah, Naomira pun datang. Sama, membawa pemuda berjubah hitam dibelakangnya.

"Hah, semoga yang ini bener..." bisik Astrid dalam hatinya sebelum memfokuskan pandangannya pada dua orang didepannya. "Jadi....siapa yang kau bawa, Naomira?"

"Kamalehe Ontalehe Busuklehe. Kutemukan ia sedang kehausan di padang pasir jadi kubawa ia ke peternakan onta dan ia pun menyusu pada Onta."

"Ah...sangat manis... jadi...bisa kau buka...........-"

Sebelum Astrid dapat menyelesaikan perkataannya, tiba-tiba pemuda itu melepaskan jubahnya, dan langsung berteriak...

"OPPA SARAPEP!"

Dan kemudian shuffle, joget, dan semacamnya dengan wajah Mr.Bean, ngeden, dan baju ketat yang biasa dipake Astrid waktu kecil pas mau renang. Bedanya, Kamalehe menggunakan lampu diskotik pada bajunya. Musik pun berdegung kencang tiba-tiba pada istana Astrid

"AAAAAAAAAAAAAAH!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!"


"GUK! GUK! GUK!" Terlihat dari kejauhan Shintyal berlari dengan lidah yang keluar kemana mana dengan hewan serupa dibelakangnya, namun mukanya lebih maco. Astrid menatap mereka dengan aneh.

"Saya guk bawakan pria guk untuk Triti guk!" seru Shintyal bersemangat. "Namanya guk Edowanda Olgalehebunde Guk!" 

"AAAAAAAAH LU JUGA SAMA AJA SHINTYAL! ITU BUKAN MANUSIA! GUE BUTUH MANUSIA! BUKAN ANJING SOSIS MUKA HERDER KAYAK EDOWANDA OLGALEHEBUNDE INI!"

Shintyal sama Edowanda diem sebentar, sebelum menggonggong sekali. "Guk." Terjemahan : 'Jing.'

Dan berakhirlah sudah pencarian Astrid dan hasilnya, Astrid masih tetap jomblo.

4 Des 2012

Hb Shin.


"Selamat atas khitanan anaknya ya bu O:) semoga lukanya cepet kering, dan menjadi anak yang sholeh dan tidak membangkak sama ayahnya."



Kira-kira itulah yang saya ucapkan pada ulangtahun Shintya Ayu Lestari Kumuhri Gumohwati Al Sodaqoh Bintil Bintil, 4 Desember 2012, pukul setengah 5 agak lewat.

Ya, Shintya berusia 15 tahun hari ini. Dan yang ngucapinnya itu pada gak ikhlas semua. Dimulai dari foto kontroversial yang Sarah bikin jauh jauh hari. Shintya naik elang sambil mainan Blekberi.

 
 Yak. Ulangtahun Shintya memang gak semeriah ulangtahunnya Amora. Tapi, kebetulan tadi ada acara lepas sambut Kepala Sekolah di 39, dan acaranya itu cukup meriah ya. Dan Shintya dibelakang saya yang lagi lesehan gembel (yang kadang-kadang ngantuk terus pingsan dan nyeruduk punggung saya), itu galau sambil ngupil terus dimakan.

"Shin, udah jangan galau. Anggep aja ini acara buat merayakan ulangtahun lo."

"AHIYA!!!! GILA! GUE TERHARU BANGET SAMA GALAN NYIAPIN SEMUA INI BUAT GUE. MERIAH BANGET GILAK ! AAAA GILA ITU SRIKANDI NARI BUAT GUE! PASKIBRA NGIBARIN BENDERA OSIS BUAT GUE! PAK SITINJAK NYANYI YOU RAISE ME UP BUAT GUE! BU INDAH DKK NARI MERAK BUAT GUE! YAAMPUN!"

"Iye iye. Abis ini gua tau nih acaranya apaan."

"Apa?"

"Topeng monyet?"

Shintya mukanya langsung kaget. Dia membelalakkan matanya sebesar 10 cm arah horizontal. Hidungnya kembang kempis kayak pompa sepeda nge-lag. Behelnya lepas satu. Terus ada bunyi "Duuut'' dan bau menyengat.

"Ciyus mirh? Miapah? Enelannn?" 

Saya menampar Shintya pake kaos kaki.

"Iyalaaah yang tampil kan yang ulangtahun."

"Ah masa gue lagi sih mir :("

"Lah kan lu jago muka monyet shiiiinnnn"

"Kayak gini?"

Shintya pake muka monyet.

Saya ngakak.

"Iya, iya kayak gitu! Ntar gue yang gandeng didepan deh yaaaak."

"Ah kaga mau!"

"Lah kenapa? Kan gua tuan luu"

"Maunya pake rantai."

"........"

Bayangin aja tiba-tiba nanti Bu Warinih atau Pak Amir ngomong "Acara selanjutnya, yaitu penampilan topeng monyet dari Naomira Azalia dan monyet-nya, Shintya Ayu!"

Terus tiba-tiba saya narik-narik Shintya pake rantai, Shintya meronta-ronta gamau. Saya maksa, terus saya pancing pake iPhone mainan, ternyata monyetnya agak oon dan mau kepancing, terus pas udah dipanggung ada lagu topeng monyet. 

Saya ngelempar payung ke Shintya "Shintya pergi ke pasar..." terus Shintya ambil payungnya, lari lari kesana kemari, rantainya masih saya pegang, terus Shintya mulai lari-lari mendekati penonton, penontonnya lari-lari ketakutan kayak ngeliat genderuwo lagi kawin sama tuyul. Shintya masih aja ngedeketin, pada kabur. Terus dia ngejar-ngejar Bu Tetty. Bu Tetty dengan brutalnya melempar Faisal kearah Shintya, terus ngelempar Vito, dan Janu. 

Terus tiba-tiba saya kasih dia pistol-pistolan, dikirainnya pistol beneran, dia lari, manggil elang. iPhone saya digondol, terus dia jadi kera sakti penunggang elang dan pengguna iPhone setia.

 Ini Shintya tadinya pergi ke pasar sebagai monyet rumah tangga kenapa jadi monyet jambret?


Karena tidak tahan dengan siksaan saya dkk di TKP, Shintya bilang "Ah udah ah gue mau balik!"

"Sana balik."

Shintya balik badan.

Hening total.

Tapi sebagai monyet penunggang elang, Shintya lebih famous daripada jadi Shintya yang kerjaannya muntah tiap hari. Tadi dia ngerjain kimia, dia muntah satu liter.

Shintyable dan MJ!

Waaaw hijau

Monyet pink siap melayani anda

Dikejar babon pun pernah

Pernikahan sakral monkeys

Smeagol salah ambil cincin

Shintya Ayu Lestari dalam perannya sebagai Uchiha Saoske

Uchiha Saoske berbalet dulu

Uchiha Saoske dicium Justin.


Uchiha Saoske sebelum menjadi ballerina handal

Jadi maco dulu sebelum jadi ballerina mulus slingset
YAMAAAAN


HBD deh Shin.

Salam kecup dari Naomira.


Dan GWS Saraaah!!!!!!!!!!! :*******

 


 

23 Nov 2012

Sarah, Atlet Temple Run

Mengawali tulisan saya yang seperti biasa gak jelas, saya ingin memberikan sesuatu pada kalian. 



Well, emang sih gak sebagus suara Afgan, Vidi, Agnes Monica, Cakra Khan, Norman Kamaru, Udin Sedunia, Sinta Jojo, Sinta Bunga, atau Sarah Moela. 


Ohiya. Bicara-bicara tentang bully, dibully itu gak enak, tapi membully itu....ada kenikmatan sendiri. Apalagi kalo yang dibully itu seorang wanita jadi-jadian, wajah jajahan Belanda, pemakan Paramecium dan terkadang suka dimakan Paramecium, atau wanita berambut panjang yang siang barusan mengaku pada saya,

"Sumpah eek gue bau mir. Kadang-kadang gue suka kebauan sendiri kalo di kamar mandi lagi eek. Mau mati gue mir."

Siapa lagi kalau bukan Shintya Ayu Lestari.

Saat Shintya cerita begitu, saya langsung membayangkan jika Shintya adalah seorang Claustrophobic (Bukan, bukan takut sama Santa Claus (tapi emang Shintya takut Santa Claus sih)), terus tiba-tiba dia kebelet pengen ke toilet. Nah yang ada toilet kecil yang panjang x lebarnya kayak soal MTK SD, terus tiba-tiba dia pup disitu. Eh tiba-tiba gelap. Dia kekunci. Terus dia kebauan. Terus terdengar teriakan dari luar. 'AKU TENGGELAM! AH! RUANGANNYA MENGECIL! AAA!!!!!! KAMPRET BAU BANGET DISINI!!!!'. Ujung2nya dia mati.

Gak etis. Mati karena kebauan eek sendiri.

Dan ya, memang membully Shintya itu ada kenikmatan sendiri. Tapi, sekarang Shintya punya monster bernama Komo untuk melindungi serangan pembully-an saya dan Astrid. Tapi syaratnya dia harus gumoh dulu.

Dan karena Komo, yang memiliki nama asli "Jarwo Surkomo" itu memiliki pancaran sinar penangkal bully, pembully-an saya dan Astrid berkurang. 

Malah sekarang pindah ke Sarah Putri Fitriani. Atau Sarapef. Biasa dikenal di lagu 'Gangnam Style', Oppa Sarapep. Atau Sara Pepi. Gangerti kenapa Pepi. Mungkin cita-citanya jadi penjelajah seperti Pepi.


SARAH THE EXPLORER!
*teriak ala anak kecil yang di Dora*
*Sarah udelnya bodong*



Awal-awal Sarah dibully?

Ya..karena saya juga, sih.

Yaampun laknatnya saya. Udah bikin Shintya jatoh dari sepeda gara-gara keserempet (dan keshoot kamera, dan scene-nya gadiapus), eh malah cari bully-an baru.

Karena insiden foto Sarah yang lagi nyoba foto rambut berkibar keatas, dan kebetulan saya yang foto........terus ada kecelakaan foto. Jadi itu pas banget Sarah mengibarkan rambutnya keatas, dan wajahnya itu sangat tidak mendukung dengan background-nya. Kata Shintya, bagusan background-nya. 

Jadi, kalo foto itu di zoom......pasti ada kejanggalan yang terdapat pada wajah Sarah. Terutama bagian hidung. 

Sarah pernah bilang (dia ngaku sendiri), "Kayak babi."

 Mungkin Roy Suryo pun tak bisa membedakan itu editan Photoshop apa bukan. Shintya pernah bawa foto itu ke adeknya, terus adeknya teriak-teriak, kepanasan kepalanya, cacar tiba-tiba, terus sembuh tiba-tiba, terus mati.

Tapi Shintya kan gapunya adek ya.

Tapi, Sarah itu memang orangnya sangat friendly. Biasanya kalo orang dibully, dia akan mengeluh, kakinya dihentak-hentakin ke tanah, mulut manyun, muka sedih, bete, kesel, antara ada niat membunuh sama ngentutin yang bully, atau emang dia lagi nahan kentut.

Sarah berbeda, bung.

Waktu saya, Shintya, dan Astrid bilang blak-blakan ke Sarah gini,

Astrid : "Sar, masa kemaren Pique mati, ditabrak semut...belakangnya kereta."

Sarah cuma ngangguk, muka pongo.

Mira : "Sar, masa kemaren Adam Levine mati, ditabrak semut.....belakangnya Reyhan Rheza.."

Sarah nyengir.

Saya sama Astrid bertukar pandang.

Shintya ingusnya meler.

Abaikan ingusnya Shintya.

Saya sama Astrid : "Kemaren Reyhan Rheza mati....ditabrak semut. Belakangnya Sarah."

Sarah diem.

Kami diem.

Shintya joget. KENAPA SHINTYA SELALU OUT OF TOPIC?!


Yop. Dan Sarah menaikkan alis matanya. Dan memunculkan matanya. 

Terus tiba-tiba dia ketawa sendiri.

Kita dapat menarik kesimpulan bahwa Sarah suka ketawa sendiri waktu dia dibully massal.

Kalo yang biasa dibully tadi, kakinya dihentak-hentakin ke tanah, mulut manyun, muka sedih, bete, kesel, nah si Sarah upacara abis pembully-annya, kakinya dihentakkin halus ke tanah, tangannya naik keatas, terus goyang goyang jinjit-jinjit, sambil bodywave. Mukanya datar. Matanya melotot. Terus dia teriak "HUMBA HUMBA! ALAKAZAM ERTE SAYA BUNDAR! BLEKEZEP AING UIH CUH BRET MEONG GUK GUK SISAKAN UANG ANDA UNTUK SODAQOH!" Terus tiba-tiba dia terbang, muter-muter diatas, pas turun langsung pake gaya Smash lagi adu jempol.

Ngomong-ngomong soal Smash.........Sarah pernah mengaku dia itu Smashblast.


Ya.....yaudah ya, sebenernya gak penting juga Sarah mau ngefans sama Smash, Mulan Jameela, Ahmad Dani, Sinta Jojo, Norman, pembantunya Norman, sopirnya Norman, terserah. Intinya, dia ngaku kalo dia itu hepi hepi aja dibully.

"Kan gue friendly... 'Tak peduli ku dibully, omongan lo gue beli.' Gue kan sahabat Smash!"

Sumpah saya pengen ngawinin Sarah sama monsternya Shintya yang suka bikin macet depan Monas itu.

Sarah juga pernah cekikikan sendiri karena inget-inget video klip musik kami, yang adegannya terdapat Abi yang mengocok Coca Cola terus nyembur ke kami, dan kami semua lari, nah si Sarah mau berdiri tapi jatoh, terus giliran pas lari, dia teriak paling kenceng dan larinya kebirit-birit kayak dikejar anjing.

"Itu si Sarah kayak ngeliat bom." ujar Shintya polos.

"Lah bukannya ada gempa?" Sarah malah ngaco.

Ohiya. Sarah adalah atlet Temple Run.

Setelah harga dirinya tersisa 30% dari 100%, apapun yang Sarah lakukan, pasti kita ketawa. Sarah lagi bengong sambil mangap aja kita ketawa.
 

Waktu pelajaran Olahraga, pelajaran Pak Iqbal Erlangga Aljabar yang superkece yang mengangkat saya sebagai asisten gabutnya cuma buat mimpin doa doang...., dan kebetulan materi saat itu adalah....BULU TANGKIS!!!!!

Tadinya kami ga bully Sarah macem-macem. Cuman dia mancing.

Waktu itu, karena kami miskin Kok, kami pake satu Kok buat dimainin berenam. Buset. 3 on 3. Udah kayak basket aja. Mana mainnya dempetan lagi. Dan si Astrid setiap gebuk Kok pasti teriak 10 oktaf, ngalahin teriakannya Abi pas mau dicium Faisal.

Dan akhirnya, kami mendapat 3 Kok. Satu buat Sinta-Bunga, satu buat Sarah-Astrid, satu buat saya-Shintya.

Permainan berjalan lancar sih. Saya sama Shintya lagi nyoba gebuk gebukan Kok selama 1 menit ketika kami mendengar sesuatu, dan melihat sesuatu yang tergeletak jatuh tiba-tiba.

"Ughh."

Hening.

Hening. Banget.

Saya sama Shintya menatap Sarah yang tanpa alasan yang jelas agak berbaring di tanah, megang raket, Kok-nya ada didepannya.

Sarah berusaha ngambil Kok.

Tapi gagal.

Jatoh.

Dan jatohnya ada bunyinya.

Bunyinya kayak yang di Temple Run lagi loncat.

Dan muka Sarah polos.

Kami berlima ngakak ga ketahan.

Saya, Shintya, sama Bunga ngakak sampe terduduk lemas ditanah, sementara Astrid sama Sinta megangin perutnya. Mukanya Sarah masih gak berdosa.

"SUMPAH SAR ELU JATOH TADI ADA BUNYINYA!!! HAHAHAHAHAHAHA!" Seru Shintya. Sarah muka polos terus benerin rambutnya.

"Gue gak jatooh. Tadi kan gue ngambil Kok.."

"SUARANYA KAYAK TEMPLE RUN ! HAHAHAHAHAHA!" Astrid ngakak gaketahan. Kami semua tambah ngakak. Sarah ga ketawa. Mukanya polos banget.

"IYA BENER!! KAYAK TEMPLE RUN LAGI LONCAT LOOOL!!!!!" Saya ketawa gak karu-karuan sampe mau pipis. Shintya malah udah muntah.

 Kalo Pak Iqbal lagi gak main sama Janu, mungkin kami berlima dibawa ke Rumah Sakit Jiwa terdekat sementara Sarah dipenjara seumur hidup karena membuat 5 orang menjadi gila.

Dan sejak saat itu, Sarah dijuluki atlet Temple Run.

Daaan saat istirahat kedua, pas mau sholat, saya, Astrid, Bunga, Shintya, dan Sarah seperti biasa wudhu di toilet yang nun jauh disana. Ketika Astrid wudhu, dia masih datar dan polos, belum merasakan apapun. Ketika saya wudhu, saya udah ada feeling disitu ada sesuatu.

Nah, Bunga kebetulan lagi kebelet pipis. Pokoknya kalo Bunga mau pipis, tanda-tandanya mukanya asem, terus tingkat pembully-an terhadap Sinta bertambah 40%.

"Eh tunggu ya gue mau pipis dulu." kata Bunga. Shintya pasang muka preman upil.

" Cepetan, gapake lama!" 

"Iyaa iya."

Ketika kami menunggu Bunga seraya main "Spin The Sarah" (?), tiba-tiba Bunga keluar lagi, gedor pintu terus mukanya pucet, mau muntah.

"Iih geli ih gue mau pipis gajadi, di klosetnya ada 'itu' masa."

"Ada apaan bung?" tanya saya.

"Ih itu miraa, ituuu kalo lo mules mules...."

"OOOH! Iya ada? Kok gue sama Astrid gasadar tadi..." 

"Gatau iiih...."

"Ternyata murid 39 ada yang belum bisa cebok.." Shintya nyeplos. Bunga ngangguk. Akhirnya Bunga pun memutuskan pipis di WC lain sementara giliran Sarah yang masuk.

Kami gasadar apa-apa tentang Sarapep yang sedang wudhu itu. Tiba-tiba, Bunga yang abis wudhu di WC lain keluar, terus nyariin Sarah, dan mukanya bingung..

"Itu kok Sarah malah dikunci sih pintunya iiih jijik..."

Saya Astrid Shintya kompakkan ngeliat pintu WC yang barusan Bunga bilang ada 'itu'-nya. Yak. Sarah mengunci pintunya rapat rapat.

Kami ngakak sekeluarga.

"HAHAHAHAHAHA NGAPA DIA BERDUAAN DISITU! BAHAGIA AMAT SI SARAH!!" Shintya ngakak ga ketahan. Saya Astrid juga. Bunga cuma ketawa kredit, mukanya masih shock ngeliat unindentified tersebut yang kini sedang terkunci rapat-rapat bersama Sarah.

Tiba-tiba, Sarah buka pintunya, mukanya manyun.

Kami malah tambah ngakak.

"Kok jahat sih.............."

Sebenernya Sarah-lah yang memancing kami membully dia. Sesungguhnya..............

Daaan ketika pelajaran Biologi hari Kamis, saya dan Shintya, seperti biasa, sedang menghayal bebas.

Kami membayangkan...



Organisme

Unindentified Flying Object







Random sekali bukan.

Astrid juga pernah bikinin LJK buat Sarah. 

Nama : Sarah Pepi
Tanggal : 22 Nov 2012
Mata Pelajaran : Apa aja boleh yang penting Pepi.
Nomor peserta : P3P1
Nilai : 1.000.0000

Dewa gak tuh si Sarah. Pepi siapa pula.
 
Tapi tetep aja, Shintya akan menjadi bahan bully-an terfavorit saya. Well....walaupun saya telah menghilangkan 70% harga diri Sarah dengan tidak sengaja....tapi...gapapa lah.

Saya inget barusan ketika kami sedang belajar HAM, Shintya menyimak dengan baik bahwa Bu Suparni bilang "Adalah hak setiap anak dalam kandungan untuk hidup dan dilindungi." dan Bu Suparni bilang perbedaan mengandung jaman dulu sama sekarang. Tiba-tiba Shintya nyerocos.

"Salah  mak gue gini nih."

Saya nengok.

"Saran gue sih yak, kalo punya anak bayi kayak gua, buang." ujar Shintya pake gaya gumoh. Saya ketawa cekikikan. Terus saya nanya kenapa kok ga dibuang.

"Nah  makanya itu mak gua lupa.."

"Terus gimana?"

"Iyaak gua dulu telanjang ga dipakein baju. Waktu gua umur seminggu gua pake baju sendiri..."

"Serasa Hachi ya."

"Hachi...Hachi...Dimanakah engkau beradaaa..."

"Hachi...Hachi..."

"Lah bukannya Mama?"

"LAH KAN ELU YANG NYANYI."

"Oiyak..... Hachi emaknya Ratu Lebah looh."

"Iya? Kok dibuang ya?"

"Itu...."

"Apa?"

"Gatau....."


Shintya pongo. Saya pongo. Terus saya diem. Mikir 'Ini anak bukannya udah nonton Hachi sampe abis....' . Karena kebanyakan pongo, diem dieman, Shintya pusing. Nggak, kali ini dia gak muntah. Ingusnya meler. Abis itu muntah sih.



Well....... sebenernya, saya sedang tidak ada ide untuk bercerita karena besok remed MTK. Bayangkan. Remed! Jaman remed? Iyalah jaman. Gatau ah mau ngomong apa lagi. Ohiya, by the way anyway busway subway huawei, kemaren saya berhasil foto bersama Pak Sitinjak...............difoto dari belakang.....


Daripada diem, saya akan meng-share beberapa capture-an dari twitter yang dibuat anak anak kelas X-B, ATSsquad. Sampe sekarang saya gangerti apa itu ATSsquad dan begundal. Tapi, mereka sangatlah seru. Moto mereka hanya 4 kata. 

"Tampang badboy, Ibadah kenceng."











 Sekian bully-bully-annya. Daa

Naomira Hawkeye.