Laman

30 Okt 2012

Teori Kopol - SAL

Sewaktu pelajaran Geografi, saya dan Shintya dengan stress-nya menghafalkan teori-teori yang diciptakan oleh beberapa tokoh. Mulai dari Claudius Ptolomeus, Nicolas Copernicus, Immanuel Kant, sampe Keppler.

Shintya mulai kesel saat slide-nya berubah dan menampilkan beberapa teori baru. Big Bang lah, Nebula lah, Antropho-apagitu, Geosentris lah, Heliosentris lah. Sampe akhirnya dia ngedumel sendiri.

"Jadi, teori Geosentris menjelaskan bahwa Bumi adalah pusat dari tata surya dengan seluruh benda langit mengelilinginya. Teori ini dijelaskan oleh Claudius Ptolomeus." ujar Kak Ririn. Shintya mukanya nyolot pas ngeliat Matahari ngelilingin Bumi.

"LAAH LAAAH!!!"

"Kenapa Shintya?" 

Shintya diem.


Kemudian Ka Ririn melanjutkan, "Tapi tiba-tiba ada yang menentang teori itu dan mengatakan teori itu salah."


"NAHLO MAMPUS LO PETO!" Shintya tiba-tiba sewot. Saya nengok. Dia lagi nyabutin bulu idung. Kemudian hening panjang.

"Nicolas Copernicus, menjelaskan bahwa Matahari sebagai pusat Tata Surya dan seluruh planet bergerak mengelilinginya. Teori ini sampe sekarang dipake." ujar Kak Ririn.

"Beh Pak Sitinjak pinter bangeeeettt!" bisik saya. Shintya malah ngerasin suaranya.

"Pak Sitinjak pinter banget!"

Yak. Ini juga terjadi pada pelajaran Agama saat Pak Sudirman bilang, "Kenapa emang nama Siti? Nama Siti tuh bagus. Zaman Nabi kan banyak yang namanya Siti. Nama Siti itu indah. Orangnya pun indah dan cantik. Namanya aja udah Go Internasional."

Saya mikir sebentar, senyum troll. "Siti-njak."

Shintya ngakak bentar kemudian ngerasin suaranya. "Sitinjak!"

"BEGOOOOOOOOOOOO!!"

Masalahnya, itu anak sekelas pada ngakak dan ngucapin namanya bersamaan sementara Pak Sitinjak ada di kelas sebelah. Maafkan saya, pak. Jangan hapus parfum anda dari tubuh anda :(

Back to Geography.


Karena kesel, Shintya pun ngedumel sambil ngurek ngurek kertasnya.

"Mereka tuh semua sok tau! Sotil semua! Bohong semua! Kalo Copernicus gak sotil, Kant gak sotil, kita ga ngafalin sebanyak ini tauk. Mereka gara gara kreatif aja jadi bebanin kita!" Ujar Shintya bermuncrat muncrat. Saya jadi inget ketika saya membayangkan jawaban Shintya ketika lagi ditegor Bu Tri. 

"Siapa namamu?"

"Sasuke."

"........"

Dan akhirnya saya punya ide.

"Mereka kreatif banget. Makanya sukses."

"Aelah gue juga bisa bikin teori tata surya!"

"Hm iya? Coba bikin!"

Saya pun ngeluarin pensil dan secarik kertas. Shintya tarik nafas (kentut dikit), terus dikte-in pendapatnya.




Inilah hasil hipotesisnya :


Bumi menikah dengan Jupiter. Mempunyai anak bernama Venus yang dibantu oleh bidan Matahari dengan syarat keliling keliling di halaman rumahnya. 
Telah diteliti ternyata Jupiter main belakang dengan Saturnus, anak dari Merkurius dan Neptunus. Neptunus itu adalah seekor Amoeba, dan membelah diri menjadi Uranus.


Sampe sini saya diem. Saya menatap Shintya penuh tanda tanya. Shintya tampang ngocol. Ketawa tawa sambil nyedot ingus. Ini kayaknya dia kemaren gadapet jatah Qurban apa lepas dari TKP penyembelihan gaktau. Tapi sejak kapan planet berubah jadi Amoeba?

"Udah, tulis aja."

Akhirnya, saya lanjutin.

Saturnus memiliki cincin kawin yang diberikan oleh Jupiter sebagai mas kawin. 
Bumi stress ditinggal Jupiter dan ia melampiaskannya dengan makan. Itu menyebabkan ia diare dan pup lalu mengumpul menjadi Pluto. Pluto pun ternyata hidup dan karena dia playboy dan suka nikung, dia dikeluarin dari geng Tata Surya.

Kemudian hening lagi. Saya dan Shintya udah lega karena teori Shintya udah kelar.

Kemudian saya cek lagi..


"Lah, iya, Mars kemana ya?"

"Eh emang Mars belon?"

"Beluuum."

"Errr...yaudah."


Sedangkan Mars itu sebenarnya Invisibel. Tiba-tiba muncul, dan berjoget.


Kemudian hening sampe pulang.





No Offense, just for fun.

Naomira Hawkeye.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar